Rabu, 16 September 2009

Siapa Penentu Hidup Kita ?



Banyak orang yang menghabiskan waktu hidupnya hanya untuk mengeluh. Ada ada saja yang dikeluhkan, seperti atasan di kantor yang menyebalkan, gaji yang tidak juga naik, dan segudang keluhan lainnya.

Sering malah keluhan itu berakhir dengan menyalahkan Tuhan yang memberikan nasib seperti itu, Seolah Tuhan sudah menggariskan hidup orang tersebut serba kurang beruntung dan membenarkan tindakannya bahwa mengeluh dan menyesali hidup sebagai sesuatu yang wajar.

Mari kita bertanya, sebenarnya siapa yang paling menentukan hidup kita? Tuhan atau diri kita sendiri. Kalo Menurut saya itu tergantung dari cara manusia melihat konsep hidup atas dirinya yang berbeda-beda.

Ada yang meyakini bahwa segalanya sudah tertulis atau sudah menjadi takdir. Biasanya kelompok ini cenderung suka kepada ramalan, percaya zodiak, kartu-kartu, Shio. Kalau ada bencana, mereka biasanya sering menyalahkan Tuhan.Setidaknya mereka mengatakan Tuhan sedang Murka. Orang dalam kelompok ini kalo sedang kecewa, umumnya mengeluh terus tapi tidak pernah berbuat apa-apa. Saya harap jangan seperti ini loh konsep hidup anda.

Ada juga yang percaya bahwa nasib dan hidup ditentukan oleh diri mereka sendiri. Orang dalam kelompok ini umumnya sangat percaya diri dan bila menghadapi masalah jarang menyalahkan orang lain, karena baginya setiap ada masalah pasti ada solusi dan solusi itu muncul dari kekuatan dan kemampuan dirinya. Oke... sekarang saya mau tanya kepada anda, apakah anda berada di kelompok ini ?

Dan yang terakhir ada yang percaya bahwa hidup mereka ditentukan oleh dua komponen yaitu Tuhan dan diri sendiri.

Benar Tuhan memang sudah menentukan hidup kita, manusia diberi wewenang penuh untuk melakukan apapun atas hidupnya. Tuhan tidak campur tangan menentukan nasib kita, tapi kita bisa undang Tuhan untuk menentukan nasib kita melalui doa-doa kita. Lewat doa, Tuhan bisa mengubah hidup kita.

Dalam persoalan hidup ini, sebenarnya Tuhan selalu memberi peluang kepada manusia untuk menentukan hidupnya sendiri, mau baik atau sebaliknya. Sekali lagi manusiapunya kuasa untuk menentukan dirinya sendiri, tentunya dengan kadar yang berbeda-beda.

Seseorang akan berhasil atau tidak dalam mengarungi hidup ini tergantung dari orang tersebut, sebab dia punya kuasa untuk itu. Jadi siapapun berhak untuk mengatakan, "Saya akan berhasil karena saya berkuasa atas diri saya sendiri".

Peluang untuk berhasil yang ditentukan oleh orang yang menyakini prinsip seperti itu memang besar dan peluang untuk mendapat keberhasilan menjadi lebih besar lagi jika orang tersebut mengundang Tuhan yang sudah lebih dulu berdaulat atas alam semesta dan yang telah menciptakan manusia.

Wah...gimana dengan anda, Siapa penentu hidup anda agar hidup anda berhasil dan layak?
Mari kita coba intropeksi diri kita dan memperbaiki pola hidup kita untuk menuju hidup yang lebih baik lagi. Wow... jadi serius nih...hehehe...

Semoga Blog post ini dapat menjadi sebuah "RENUNGAN" untuk anda semua

Salam sukses selalu.

Label:

1 Komentar:

Pada 20 September 2009 pukul 08.20 , Anonymous Anonim mengatakan...

wah..ko Jondi ternyata berbakat jg jd penulis...Coba ko Jondi tulis tentang "Jodoh", percaya gak statement "Kalo udah jodoh, gak bakal lari kmana2 ?" hehhhehe...

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda