Karyawan atau Wiraswastawan?
Kalau kita tanyakan kepada fresh graduate yang baru bekerja, kenapa sih kamu bekerja di perusahaan ini? maka sebagian besar akan menjawab, ya... yang penting gue kerja dulu. Dapat duit dan bisa beli ini beli itu. Motivasinya adalah uang, Ok-lah... masih bisa dimaklumi!
Tapi kita coba tanyakan kepada mereka yang sudah bekerja sekian lama terus pindah kerja lagi, kenapa sih kamu pindah kerja ke perusahaan itu? Bukannya perusahaan ini sudah bagus untuk kamu! Begitulah, sebagian besar jawabannya adalah karena di perusahaan baru gajinya lebih besar atau jabatannya naik. Sebagian lagi menjawab karena sudah gak cocok dengan perusahaan lama atau sama boss-nya.
Inilah pola pikir kebanyakan pekerja atau karyawan sekarang ini. Pemikiran yang salah sama sekali. Lho koq salah? Begini ceritanya.
Kita diciptakan Tuhan dengan maksud tertentu. Karena itu kita dibekali bakat atau talenta yang berbeda-beda yang baru berupa potensi. Potensi ini kalau dilatih terus dengan tekun dapat membentuk kemampuan (ability) seseorang.
Dengan kemampuan saja masih belum cukup! Orang memerlukan hikmat agar orang bekerja dengan attitude yang baik, rajin, jujur, disiplin dan seterusnya. inilah cikal bakal keberhasilan kita hidup di dunia ini.
Apa itu keberhasilan? Apa itu sukses? Bagi saya sukses adalah pencapaian seseorang terhadap tujuan yang telah Tuhan tetapkan buat hidupnya. Kunci keberhasilan bukannya berapa banyak uang atau harta yang kita kumpulkan. Kunci keberhasilan berawal dari pengenalan kita terhadap rencana Tuhan bagi hidup kita, lalu mengarahkan segenap potensi kita kepada rencana tersebut agar mencapai puncak tertinggi tujuan Tuhan. Inilah letak keberhasilan sekaligus kebahagiaan hidup kita!
Jika kita mengerti hal ini maka untuk menjawab pertanyaan pada judul tulisan ini menjadi lebih mudah. Lebih baik menjadi karyawan atau berwiraswasta?
Pertama saya akan membahas dahulu tentang berwiraswasta. Untuk berwiraswasta seseorang harus memiliki 3 hal kunci yaitu inspirasi, motivasi dan kepekaan (sensibility). Karena itu pengusaha harus mempunyai inspirasi yang muncul dalam bentuk sebuah visi. Kemampuan melihat sebuah kesempatan, ide-ide spesifik yang belum ada di marketplace.
Pengusaha harus punya motivasi dengan semangat pantang menyerah dalam mengembangkan strategi untuk merealisasikan visinya, lalu dengan penuh tanggung jawab membuatnya jadi sukses. Selain itu juga harus punya kepekaan, berani ambil resiko. Karena itu pengusaha haruslah orang yang berpikir positif dan seorang pengambil keputusan.
Nah, apakah anda memiliki karakteristik di atas? jika tidak lebih baik anda bekerja menjadi karyawan saja, tidak salah juga sih. Sebab untuk bekerja menjadi karyawan paling tidak kita harus memiliki 3 kartu AS yaitu : kerja cerdAS - kerja kerAS - kerja tuntAS. Apakah anda memiliki ketiga hal ini?
Kalau kita bandingkan antara karakteristik pengusaha dan karyawan, tidak ada yang gampang. Pengusaha punya kesulitan sendiri, begitu juga karyawan. Jadi masalahnya kembali bukan pada pilihan itu. Tapi pada panggilannya. What is your calling?
Sebab yang penting bukan menjadi karyawan atau wiraswastawan, tapi yang penting adalah apakah pekerjaan kita itu merupakan jalan untuk menggenapkan rencana Tuhan melalui hidup kita atau tidak? Andalah yang dapat memutuskannya sendiri.
Semoga blog post ini bisa menjadi pencerahan buat anda yang membacanya.
Terima Kasih!
Label: Renungan